TUGAS
TERSTRUKTUR ( KARBOHIDRAT)
1. Identifikasi
minimal 3 jenis struktur dari triosa, tetrosa dan pentosa ! kemudian jenis yang
manakah yang berguna untuk manusia serta apa fungsinya !
Jawab
:
A. Triosa
C3H6O3 (monosakarida yang mengandung 3 atom C)
B. Tetrosa
C4H8O4(monosakarida yang mengandung 4 atom C)
ALDOTETROSA
KETOTETROSA
C. Pentosa
C5H10O5( monosakarida yang mengandung 5 atom
C)
ALDOPENTOSA
KENTOPENTOSA
Bentuk D – gliseraldehid merupakan
bentuk yang memiliki peranan penting dalam biologi.
2. Bagaimanakah cara
mengidentifikasi monosakarida ( glukosa, fruktosa dan galaktosa ).?
jawab :
jawab :
1. Uji Molisch
Uji molisch adalah uji
kimia kualitatif untuk mengetahui adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai
sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang alhi botani dari Australia.
Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel
Sampel yang diuji
dicampur dengan reagent Molisch, yaitu α-naphthol yang terlarut dalam etanol.
Setelah pencampuran atau homogenisasi, H2SO4 pekat perlahan-lahan
dituangkan melalui dinding tabung reaksi agar tidak sampai bercampur dengan
larutan atau hanya membentuk lapisan.
H2SO4 pekat
(dapat digantikan asam kuat lainnya) berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada
sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan
reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu.
2. Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff adalah
sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa.
Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula
tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa.
Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini
didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi
daripada aldosa.
Seliwanoff-Reaction
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:
1. Asam reagen ini menghidrolisis
polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana.
2. Ketosa yang terhidrasi kemudian
bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa
dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
Fruktosa
dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan
uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa dan glukosa.
3. Uji Benedict
Pada
uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid
dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun
fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi
keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana
basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Satu liter pereaksi
Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak 100 gram sodium carbonate
anhydrous, 173 gram sodium citrate, dan 17.3 gram copper (II) sulphate
pentahydrate, kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak 1 liter.
Untuk
mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict.
Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan
berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah
dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir)
tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida
(fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa
juga tidak bersifat pereduksi.
Uji
Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine
yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine
diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk
memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa
yang mengindikasikan penyakit diabetes.
4. Uji Barfoed
Pada uji barfoed untuk
mendeteksi karbohidrat yang tergolong monosakarida. Pereaksi barfoed terdiri
dari kupri asetat dan asam asetat. Ke dalam 5 ml peraksi dalam tabung reaksi
ditambahkan 1 ml larutan contoh, kemudian tabung reaksi ditempatkan dalam air
mendidih selama 1 menit. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya
monosakarida dalam contoh. Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida dari pada
disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata.
Hal inilah yang mndasari uji Barfoed.
Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endapan merah bata karena terbentuk hasil Cu2O. berikut reaksinya :
Menurut Winarno (2004)
dalam pengujian monosakarida mengunakan perekaksi Barfoed, setelah dipanaskan
selama 1 menit, didiamkan beberapa saat sehingga dapat dilihat perubahan yang
terjadi pada larutan uji tersebut.
5
Uji Asam Muzat
Oksidasi terhadap karbohidrat dengan asam nitrat pekat akan
menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam
musat yang tidak dapat larut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar